Sobat Jurnalis. Negara di Kepulauan Karibia sebelah selatan Amerika Serikat (AS), Haiti, kacau betul. Negara dikuasai geng bersenjata, penjara dibobol, dan Perdana Menteri (PM) entah di mana. Ada tujuh warga negara Indonesia (WNI) yang masih bertahan di negara itu, Informasi itu disampaikan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI)
Pada 29 Februari lalu, Ariel Henry berkunjung ke Kenya untuk membahas kerjasama keamanan dan pasukan yang akan dikirim untuk menegakkan kondisi keamanan di Haiti di bawah pasukan keamanan multinasional PBB.
Sementara Ariel Henry berada di Kenya, serangan geng kriminal bersenjata terhadap Penjara Nasional Port au Prince telah berlangsung sejak 28 Februari 2024 dengan melakukan pengepungan penjara, menyebabkan sekitar 12 orang tewas dan 4.000 narapidana yang sebagian narapidana anggota geng berbahaya melarikan diri.
Menurut keterangan tertulis KBRI Havana Dubes Indonesia di Havana, Nana Yuliana, menyebutkan bahwa geng kriminal bersenjata saat ini telah menguasai 80 persen wilayah ibu kota Port au Prince.
“Geng kriminal bersenjata saat ini telah menguasai 80 persen wilayah ibu kota Port au Prince,” kata Nana Yuliana, dikutip Selasa, 5 Maret 2024.
Selain itu, berdasarkan pantauan media, situasi sangat mencekam dan terjadi pembunuhan acak dan tindak kekerasan terhadap masyarakat yang diduga anggota geng lawan. Terjadi juga penjarahan terhadap rumah dan toko warga, serta penculikan warga dan pembakaran rumah warga dan kendaraan masyarakat dan polisi.