Sobat Jurnalis (27/10) . PT Vale Indonesia Tbk (PT Vale) yang merupakan salah satu perusahaan tambang mineral terkemuka, memiliki komitmen untuk turut mewujudkan Sustainabe Development Goals (SDGs) pada 2030 yang telah disepakati bersama dan diadopsi semua negara anggota PBB.
PT Vale memiliki program jangka panjang untuk berkontribusi positif terhadap pembangunan Indonesia yang berkelanjutan. Salah satu pilar yang menjadi fokus PT Vale dalam Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) sesuai dengan Metadata Indikator TPB Kementerian PPN/Bappenas adalah Good Health and Well-being.
Program-program yang dijalankan oleh PT Vale juga berlandaskan tiga pilar kemitraan strategis yakni antara pemerintah, masyarakat dan perusahaan. Berupa Pengembangan Kawasan Perdesaan Mandiri (PKPM), Strategic Partnership and Strategic Contribution.
Melalui Strategic Contribution untuk mewujudkan Good Health and Well-being, PT Vale melakukan aksi nyata untuk menjamin kehidupan masyarakat yang sehat melalui peresmian Program Intervensi Stunting PT Vale “Menuju Generasi Emas” di Desa Nanjung, Kecamatan Margaasih, Kabupaten Bandung pada Jumat, 27 Oktober 2023.
Kegiatan ini dihadiri antara lain oleh CEO PT Vale Indonesia Tbk Febriany Eddy, Menko PMK RI Prof. Dr. Muhadjir Effendy, M.AP., Menteri ESDM RI Ir Arifin Tasrif, Menteri Kesehatan RI Ir. Budi Gunadi Sadikin, CHFC, CLU., Kepala BKKBN Dr. (H.C) dr. Hasto Wardoyo, Sp.O.G. (K), Bupati Kabupaten Bandung H. M. Dadang Supriatna, S.Ip., M. Si dan jajaran Pemerintah Kabupaten Bandung.
Program Intervensi Stunting Menuju Generasi Emas yang diresmikan PT Vale sejalan dengan penerapan manajemen tata kelola ESG (Environment, Social, Governance) yang baik dari perusahaan. PT Vale berusaha secara konsisten berperan aktif dalam mendukung program pemerintah. Dalam hal ini melalui intervensi stunting, baik di lingkungan kegiatan operasi ataupun di luar kegiatan operasi yang terindikasi memiliki dampak stunting secara signifikan.
Program intervensi stunting yang dijalankan PT Vale telah merujuk dari arahan-arahan dan program pemerintah. Salah satunya Surat Kementerian ESDM Nomor 61.Und/RT.01/SJN.U/2023 Perihal Undangan Percepatan Penuruan Stunting (31 Maret 2023) di Iingkungan Kementerian ESDM RI.
CEO PT Vale Indonesia Tbk, Febriany Eddy menyampaikan bahwa PT Vale berkomitmen ambil bagian dalam percepatan menurunkan angka stunting sesuai dengan target yang dicanangkan pemerintah. “Kami berharap dapat memberikan kontribusi untuk tercapainya target penurunan indeks prevalensi stunting menjadi 14% di seluruh Indonesia pada 2024. Dengan menekan angka stunting, ke depannya akan tercapai generasi muda yang sehat dan produktif menuju Indonesia Emas 2045,” ujar Febriany.
Febriany menuturkan, upaya preventif dan promotif untuk pencegahan stunting dilakukan melalui intervensi gizi spesifik dan juga gizi sensitif dengan target sasaran balita usia 0-5 bulan dan ibu hamil. Program intervensi stunting ini akan dijalankan selama dua tahun dan menyelaraskan dengan program nasional percepatan penurunan angka stunting.
Kabupaten Bandung menjadi lokasi yang dipilih PT Vale untuk melakukan upaya preventif dan promotif pencegahan stunting karena masih menjadi salah satu wilayah di Jawa Barat dengan prevalensi balita stunting yang cukup tinggi. Prevalensi stunting (tinggi badan menurut umur) di Kabupaten Bandung mencapai 25% menurut hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2022 yang dirilis oleh Kemenkes RI.
Tahapan Program Intervensi Stunting PT Vale
Pelaksanaan tahap awal yang dilakukan oleh PT Vale adalah health risk assessment dan profiling kondisi stunting di berbagai wilayah. Bertujuan untuk melakukan evaluasi resiko angka stunting sebelum di tentukan prioritas intervensi. Hal ini dilakukan dengan mendasarkan pada Kemenkes dan Dinas Kesehatan, khususnya melibatkan data Tim Percepatan Pencegahan Stunting (TPPS) selama dua pekan.
Dilanjutkan tahap kedua berupa education & public health counseling yang berfokus pada penerima Intervensi. Program ini dilakukan oleh tim ahli Kesehatan Masyarakat (Kesmas) dibantu oleh tim Promosi Kesehatan Masyarakat (PromKes).
Kemudian tahap ketiga dilakukan eksekusi program pemberian gizi spesifik berupa makanan pendampingan ASI, wajib ASI 0-6 bulan dan pemberian makanan sehat baik untuk ibu mapun bayi (1-2 tahun). Selain itu juga pemberian gizi sensitif berupa survey dan perbaikan sanitasi untuk prioritas penerima intervensi.
Selanjutnya pada tahap keempat surveilance program dengan melibatkan Tenaga Kesehatan (Nakes) dan berkolaborasi dengan TPPS, serta di tambah dengan team surveliance Kesmas. Seluruh rangkaian kegiatan ini juga akan dievaluasi oleh PT Vale melalui PMO project management team untuk melakukan monitoraing sebagai tahap akhir dari program yang dilaksanakan.
Febriany menambahkan, Program Intervensi Stunting Menuju Generasi Emas dari PT Vale ini tidak akan berhenti di Jawab Barat (Kabupaten Bandung) saja, namun akan berlanjut ke beberapa opsi daerah lain di seluruh Indonesia.
“Kami akan menyasar kelompok masyarakat langsung di beberapa wilayah/kota yang dipilih berdasarkan kondisi angka stunting di atas rata-rata nasional, di luar area pemberdayaan. Sejauh ini opsi daerah lain yang sudah kami tetapkan adalah Sumatera Utara (Tapanuli, Batubara, Labuanbatu, Samosir), Kalimantan Barat (Kapuas/Barito), Jawa Tengah (Purwokerto, Banyumas, Mungkid, Magelang), Jawa Timur (Jember), NTB, Sulawesi Tengah dan Sulawesi Tenggara,” pungkas Febriany.